Diciptakan pertama kali
oleh Levi Strauss pada 1853, ia menjual celana jeans kepada para buruh tambang
emas di Amerika yang membutuhkan celana dari bahan yang kuat, tak mudah robek. Ternyata
celana Levi’s digemari bukan hanya di kalangan pekerja tambang, melainkan juga
para koboi. karena tak mudah aus dan koyak tergesek pelana. Pada waktu itu Levi
Strauss menggunakan bahan dari kanvas
coklat. Pada 1860 ia mengganti warna jeans buatannya dengan warna biru indigo
yang kemudian menjadi warna klasik.
Ketika abad berganti jeans tidak lagi menjadi busana buruh
tambang. Pada 1950an jeans dikenakan orang-orang muda, terutama mahasiswa, di
Eropa sebagai lambang kebebasan, petualangan, dan suatu awal baru setelah
perang di Eropa usai. Trend busana ini pada awalnya mengejutkan generasi tua
yang konservatif. Mereka menampiknya karena menganggap jeans kurang pantas
dikenakan orang baik-baik. Namun pada 1960an jeans semakin populer di Eropa,
meski harganya jauh lebih mahal dibandingkan di Amerika karena memang masih
diimpor dari Amerika.
Pada 1970an hampir
semua orang muda di Eropa memiliki jeans dalam koleksi busana kasual mereka. Para
desainer Eropa lalu melihat peluang emas untuk memasarkan jeans dengan berbagai
model di negara mereka. Para desainer internasional seperti Calvin Klein,
Versace, Armani, Donna Karan, Roccobarocco, dan sebagainya menghargai jeans
setara dengan busana-busana karya mereka yang lain.
Pada 1980an jeans semakin populer di semua kalangan dari
anak-anak sampai orang dewasa. Berawal dari celana panjang, bahan jeans juga
merambah menjadi baju, jaket, bahkan busana wanita hamil. Dengan berbagai
variasinya, jeans menjadi busana yang tak pernah ketinggalan zaman. Apalagi bahan jeans semakin disempurnakan sehingga
menjadi lebih lembut dan nyaman karena dicampur dengan katun.
Warna jeans juga mengalami evolusi, berawal dari coklat,
beralih menjadi biru indigo, dan akhirnya hadir dalam berbagai pilihan warna:
putih, hitam, merah, dan sebagainya. Namun sampai kini warna biru tetap yang
paling digemari, karena berkesan klasik dan cocok dikombinasikan dengan busana
warna apa pun. Ada pula busana dari bahan jeans yang dihias dengan bordir. Ada berbagai model dan warna celana
jeans yang dijual di toko dengan berbagai model kancing, ritsleting, dan kualitas
bahan.
Berikut ini adalah terminologi
yang biasa digunakan untuk potongan (cutting) jeans:
1. Regular
fit adalah model jeans paling klasik. Pipa celananya dipotong lurus ke bawah. Biasanya
lebarnya 40 cm pada mata kaki.
2. Relax
atau easy fit adalah model celana jeans yang mirip regular fit, namun sedikit
lebih lebar pada bokong, pinggul, kaki, dan lutut, kemudian menyempit pada
pergelangan kaki sehingga lebar jeans pada pergelangan kaki sekitar 38 cm.
3. Baggy
adalah model celana jeans yang berpotongan longgar pada bagian pinggul dan sepanjang pipa celana.
4. Straight
cut adalah celana jeans yang sepanjang pipa celana memiliki lebar yang sama
sehingga pipa celana berbentuk lurus. Biasanya potongannya agak ketat dan
terlihat sangat bagus pada kaki yang panjang dan ramping.
5. Boot
cut adalah celana jeans gaya cowboy yang pada bagian mata kakinya dipotong agak
lebar agar sepatu boot bisa masuk di balik celana jeans itu.
6. Flares
adalah model celana jeans yang dipotong melebar mulai dari bagian bawah lutut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar