Ratih Poeradisastrra dan Bambang Haryanto |
Biografi Beni Nurtjahja
Wahju yang saya tulis bersama Bambang Haryanto diluncurkan pada 21 Januari 2019 di hotel Ritz Carlton,
Jakarta. Para narasumber yang saya wawancarai seperti Prof. Emil Salim (mantan
Menteri Lingkungan Hidup), Prof. DR. Kuntoro Mangkusubroto (mantan Menteri
Pertambangan dan Energi), Erry Riyana Hardjapamekas (mantan Komisaris Bank
BNI), Ir. Kosim Gandataruna (mantan Dirjen Pertambangan Umum), Tony Wenas (CEO
PT Freeport Indonesia), pengusaha Shanti Soedarpo, Nico Kanter (Presiden Direktur
PT Vale Indonesia Tbk), Prof. DR. R.P. Koesoemadinata (dosen ITB), dan
lain-lain menghadiri acara ini.
Di kalangan dunia pertambangan nama Beni Wahju sangat
dikenal. Bukan saja karena ia adalah pelopor geologi eksplorasi, melainkan ia
aktif melakukan community development (kini disebut CSR) melalui INCO. Ia
memberi kesempatan kepada masyarakat di Sorowako untuk menempuh pendidikan di
sekolah yang didirikan INCO. Melalui
Yayasan Pendidikan Sorowako yang didirikannya ia membuka kesempatan kepada
murid-murid bangsa kita untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Di Sorowako
ia juga mengadakan kegiatan Pramuka dan mengirim mereka ke Jambore Nasional di
Cibubur. Ia juga merekrut para pegawai lokal untuk bekerja di INCO dan sebagian
adalah mantan pemberontak DI/TII. Dengan memberi kesempatan kerja, ekonomi
mereka menjadi lebih sejahtera, dan mereka tidak tertarik lagi untuk aktif di
DI/TII. Perusahaan ini juga melakukan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat
setempat.
Mantan Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup Prof. DR. Emil Salim,
Mantan Menteri Pertambangan dan Energi Prof. DR. Kuntoro Mangkusubroto,
dan Ratih Poeradisastra
|
Yang menarik adalah meski bekerja di
perusahaan tambang. Beni sangat aktif
menjaga kelestarian lingkungan hidup. Prinsipnya: geologiwan seharusnya juga menjadi pencinta
lingkungan, karena keduanya menjalankan
prinsip yang sama yaitu pemanfaatan sumber daya alam secara
berkelanjutan. Nama Beni diabadikan pada spesies ikan Telmatherina wahjui dalam kazanah zoologi dunia karena ia membantu penelitian mengenai ikan
yang hidup di danau-danau di Sulawesi. Penelitian itu dilakukan oleh ahli
zoologi Maurice Kottelat asal Swiss.
Beni juga mendapat penghargaan Oak Leaf Award dari
The Nature Conservancy (TNC), organisasi internasional di bidang lingkungan
hidup. Beni adalah Pendiri dan Ketua Dewan Pengurus
Yayasan Pusaka Alam Nusantara (YPAN). YPAN bersama TNC mengelola Taman Nasional
Lore Lindu di Sulawesi Tengah dan Komodo di Nusa Tenggara Timur, melakukan konservasi orangutan di hulu sungai Berau (Kalimantan), serta
konservasi keanekaragaman hayati laut di
kepulauan Tukang Besi dan di kepulauan Raja Ampat (Papua). Prinsip
Beni adalah setiap perusahaan tambang harus melakukan good mining practices.
Perusahaan tambang harus memberi kesejahtraan masyarakat di sekitar daerah
pertambangan dan menghijaukan kembali bekas lahan tambang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar