Feodal dan aristokrasi. Kedua kata ini seringkali dicampur
aduk dalam arti orang feodal adalah aristokrat dan seorang aristokrat adalah
feodal. Arti aristokrasi sebenarnya menunjukkan kepribadian manusia dalam cara hidup, tingkah laku dalam
pergaulan, prinsip dalam menghadapi kesukaran, dan sebagainya. Dalam filsafat Jawa disebut ksatria. Seorang
aristokrat tidak selalu dari golongan bangsawan, bisa dari kampung dan keluarga
miskin. Sebaliknya orang dari golongan bangsawan tidak selalu mempunyai jiwa
aristokrasi, bahkan seringkali sebaliknya. Ada juga sebutan plutokrasi yaitu geld aristocratie yaitu orang yang bisa
menguasai dunia dengan uangnya.
Pujangga Alexander Dumas menulis novel De drie Musketiers
yang diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Novel tentang tiga prajurit yang
gagah berani ini berlatar belakang rezim Lodewijk XIV.
Cerita singkatnya:
Di suatu daerah Prancis Selatan ada keluarga bangsawan yang sangat miskin.
Keluarga ini mempunyai anak lelaki yang sudah dewasa bernama D’Artagnan. Ia meminta
izin kepada ayahnya untuk mengabdi pada Raja Lodewijk XIV dan bergabung pada
Drie Musketiers. Ayahnya merestui dan berpesan: “Anakku yang tercinta, silakan
pergi dan melakukan kewajibanmu sebagai seorang bangsawan. Kau tahu, ayahmu
hanya orang yang miskin. Saya tidak dapat memberi bekal apa pun, hanya seekor
kuda tua dan sepatah kata yang harus selalu menjadi pegangan hidupmu yaitu
noblesse oblige. Itu artinya seorang bangsawan sejati mempunyai tanggung jawab
yang luhur terhadap diri sendiri dan sesama manusia.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar