Presiden Soekarno berpidato antara lain, “Kita hanya ingin
melihat naiknya Sang Merah Putih, tidak suka melihat turunnya Sang Merah Putih.
Mari kita bersumpah sekalian untuk menjaga serta memelihara, supaya bendera
kebangsaan kita berkibar sampai akhir zaman.”
Ternyata peristiwa proklamasi kemerdekaan negara kita tidak dapat disiarkan melalui surat kabar, karena ada larangan dari pemerintah bala tentara Jepang. Keesokan harinya juga tidak dapat diumumkan nama-nama menteri yang baru ditentukan. Hanya satu surat kabar di Jakarta yang berjasa dalam hal ini, yaitu harian Kung Yung Pao yang memuat semua nama menteri Republik Indonesia.
Sumber: buku Kisah-kisah Zaman Revolusi Kemerdekaan karya
Rosihan Anwar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar