T: Menurutmu apa yang penting dalam berIslam?
J: Melaksanakan keadilan. Kata adil itu tak aku temukan
padanannya dalam bahasa Melayu atau bahasa Sunda. Entah dalam bahasa ibu yang
lain yang ada di Indonesia. Kata adil sendiri berasal dari bahasa Arab yang
niscaya dipungut setelah Islam masuk ke sini. Apakah tidak adanya padanan kata
adil itu menunjukkan bahwa dahulu sebelum kedatangan Islam, dalam masyarakat
kita tak dikenal konsep keadilan? Ataukah karena dipungutnya kata adil dari
bahasa Arab lantas kata padanannya yang asal menjadi lenyap? Masih harus
diteliti.
T: Tapi keadilan kan adanya hanya di tataran pemegang
kekuasaan saja...
J: Tidak. Keadilan yang aku maksudkan ialah keadilan yang
harus dipunyai oleh setiap muslim ketika memperlakukan orang-orang lain di
sekitarnya, baik yang sama-sama memeluk Islam maupun yang tidak. Dan ukurannya
sederhana saja: Kita harus memperlakukan orang lain seperti kita ingin orang
lain memperlakukan kita. Tentu saja agar berlaku adil, kita harus jujur,
artinya kita harus menilai orang lain seperti kita menilai diri sendiri.
Keadilan dan kejujuran adalah dua hal yang tidak boleh dipisahkan. Kalau semua
orang sudah terbiasa jujur dan bersikap adil, aku yakin masyarakat kita akan
benar-benar Islami.
T: Sejak belasan tahun lalu kau bukan saja taat melaksanakan
ibadah wajib sehari-hari, tetapi juga melaksanakan salat sunat tahajud dan
salat duha di samping puasa Nabi Daud. Apakah kau punya kehendak yang ingin
dikabulkan Tuhan?
J: Aku tidak berniat jual beli dengan Tuhan: melakukan
ibadah agar ditukar dengan sesuatu yang kuinginkan. Aku melaksanakan semua
ibadah, baik yang wajib maupun yang sunat, hanya karena ingin melakukan ibadah
sebaik mungkin seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah.
T: Apakah kau tidak pernah meminta sesuatu kepada Allah?
J: Tentu saja dalam berdoa aku banyak meminta. Tetapi aku
serahkan kepada-Nya apakah akan dikabulkan atau tidak. Karena itu merupakan
hak-Nya yang mutlak. Aku hanya berusaha agar aku selalu dapat menerima dengan
dan sabar apa pun yang ditentukan-Nya buatku dalam hidup. Aku tidak
mempertukarkan ibadahku dengan sesuatu yang kuingini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar