Trisha Meili sukses pada usia 28 tahun. Ia berhasil meraih
sekaligus dua gelar pasca sarjana dari Universitas Yale, menjadi bankir
investasi, dan mengincar jabatan wakil presiden di Salomon Brothers. Selama 14
tahun ia rutin jogging di Central Park,
New York. Ia dikenal sebagai The Central Park Jogger.
Di tengah menikmati kesuksesannya tiba-tiba hidupnya berubah
drastis selamanya. Ia diserang dengan brutal oleh seseorang di
Central Park pada April 1989. Ia diperkosa, dipukuli, dan ditinggal dalam keadaan sekarat oleh
si penjahat. Para dokter dan semua orang yang menengoknya tak pernah mengira
bahwa ternyata ia belum tewas. Ia koma 12 hari dan kehilangan kemampuannya
untuk berjalan, bicara, mengenal benda yang sederhana, dan menyebut waktu.
Tubuhnya hancur, otaknya rusak parah. Namun semangat hidupnya tetap utuh. Ia tak pernah menyerah. Ia bersyukur bahwa ia menjadi orang yang selamat,
bukan korban.
Ia disiplin menjalani program rehabilitasi yang ketat dan
berat tanpa depresi. Ia memilih untuk
memberikan respon positif terhadap segala rintangan yang dihadapinya. Sebelum
program rehabilitasi selesai, ia sudah bekerja di Salomon Brothers. Ia
memperoleh jabatan sebagai wakil presiden seperti yang diinginkannya.
Langkah-langkah kecil pertama yang ia lakukan dalam program rehabilitasi itu
menjadi besar. Pada 1995 wanita yang dianggap tidak mungkin bisa hidup lagi itu
ternyata mampu berjalan kembali, bahkan ikut lomba maraton New York City.
Ia kemudian meninggalkan pekerjaannya dan menulis buku
tentang harapan dan kegigihannya yang membuatnya sembuh. Bukunya yang berjudul I Am The Central Park Jogger: A Story of Hope and Possibility berisi kisah
yang sangat mengagumkan dan menjadi best
seller. Ia hanya sedikit menulis tentang penyerangan si penjahat, lebih banyak menulis
tentang cara ia bangkit kembali. Selama proses penyembuhan, ia mendapat banyak
dukungan dan cinta dari keluarganya, teman-temannya, para perawatnya,
asistennya, dan orang-orang yang tak dikenalnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar