Hanya tokoh Superman yang mengenakan celana dalam di luar
celana panjangnya. Juga hanya Winston Churchill yang suka mengenakan celana
dalam sutera pink muda. Entah mengapa negarawan ini suka warna pink muda.
Celana dalam pria mulai diproduksi secara massal pada
1930an. Nikos, desainer Prancis keturunan Yunani yang dikenal sebagai desainer
pakaian dalam, membuat koleksi pakaian dalam yang beraneka. Karyanya antara
lain berupa pakaian dalam bergaya celana renang pria 1930an. Modelnya unik
di mana celana dan kaus dalam menyatu sehingga bisa dimanfaatkan sekaligus
sebagai pakaian dan kaus dalam. Selain itu, Nikos juga menawarkan berbagai
pilihan motif dan warna untuk brief (celana dalam ketat dengan lubang kaki
tepat di pangkal paha). Desainer internasional lainnya, seperti Armani dan
Calvin Klein, mendesain brief dengan elastik pinggang yang ekstra lebar.
Pakaian dalam pria menjadi lebih gaya, namun mengenakannya tetap di balik
celana panjang.
Celana model brief terlihat lebih seksi karena ketat di
tubuh. Sementara model boxer lebih longgar, lubang kaki berada di bawah pangkal
paha, dan ban pinggang sedikit turun ke pinggul. Istilah boxer pada pakaian
dalam berasal dari celana pendek longgar berkaret di pinggang yang
biasa digunakan para petinju.
Celana model boxer ini pada awalnya dipopulerkan petinju
kelas berat bernama Jim Corbett dan Bob
Fitzsimmons. Mereka tak suka memakai celana tinju yang ketat, sebab lebih nyaman untuk bergerak bila
mengenakan celana longgar. Model celana ini kemudian digemari dan motifnya
menjadi beraneka ragam. Bahkan pada 1980an para pria berani mengenakan celana
boxer sebagai celana pendek (shorts) maupun sebagai busana pantai. Celana boxer
sangat populer pada 1980an dengan motif bermacam-macam: garis-garis,
kotak-kotak, polos, dan sebagainya. Warna dan bahannya juga bervariasi.
Selain brief dan boxer ada pula celana dalam model jockey
brief. Celana ini mirip shorts namun ban pinggangnya sangat lebar. Ban pinggang
pada jockey brief tidak dibuat dari karet melainkan dari bahan yang sama dengan
bahan celananya. Ada beberapa kancing pada ban pinggangnya untuk membuka dan
menutup celana. Model ini diperkenalkan pertama kali oleh perusahaan celana merk Jockey pada 1934.
Ada pula pakaian dalam yang disebut long john. Celana yang
panjangnya semata kaki ini tidak praktis dan biasanya hanya dikenakan pada
cuaca dingin.
Celana dalam langsung bersinggungan dengan bagian tubuh yang
paling sensitif, sehingga perlu berhati-hati memilih bahannya. Menurut
penelitian, jumlah dan gerakan sperma dapat berkurang bila pria mengenakan
celana dalam yang terlalu ketat. Pria tidak dianjurkan mengenakan celana dalam
yang sangat ketat dengan bahan yang tak menyerap keringat, terutama selama
berolahraga atau banyak beraktivitas. Bila Anda gemar mengenakan celana dalam
model brief yang ketat, pastikan yang dibuat dari 100% katun karena lebih nyaman dan
menyerap keringat.
Celana boxer lebih longgar dari celana brief sehingga tidak
masalah bila bahannya tak terlalu menyerap keringat. Pilihan bahan dan motif
celana boxer memang lebih beragam, bahkan ada yang dibuat dari sutera, lycra
atau bahan-bahan lain yang tak menyerap keringat. Walaupun gaya celana dalam
yang ditawarkan semakin banyak, utamakan selalu segi kenyamanan dan
kesehatannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar