Setelah Perang Dunia II beberapa negara di Asia memperoleh kemerdekaannya. Negara-negara baru itu ingin memperkuat saling pengertian melalui olahraga. Mereka sepakat Asian Games diselenggarakan setiap empat tahun sekali. Asian Games pertama diadakan di New Delhi, India, pada 1951.
Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games ke-empat yang diselenggarakan pada 24 Agustus - 4 September 1962 di Jakarta. Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah ditentukan oleh hasil voting Dewan Federasi Asian Games di Tokyo pada 23 Mei 1958. Sejak itu Indonesia mempersiapkan pelaksanaan Asian Games. Bagi Presiden Soekarno pesta olahraga ini merupakan harga diri dan martabat negara kita di mata dunia.
Stadion Utama ditancapkan tiang pancangnya oleh Presiden Soekarno disaksikan Wakil
Perdana Menteri Uni Soviet, Anastas Mikoyan, pada 8 Februari 1960. Stadion ini merupakan pinjaman lunak dari pemerintah
Uni Soviet. Stadion Renang berkapasitas delapan ribu penonton selesai
dibangun pada Juni 1961. Stadion Tenis berkapasitas 5.200 penonton selesai dibangun 25 Desember 1961. Kemudian dibangun Stadion Madya, Istora (Istana
Olahraga), gedung bola basket, dan sebagainya. Begitu pula gedung TVRI, stasiun televisi pertama di Indonesia, selesai dibangun dan diresmikan
pada 24 Agustus 1962.
Presiden Soekarno meminta Henk Ngantung, seniman yang juga Wagub Jakarta, untuk mendesain tugu Selamat Datang. Pembuatnya adalah sebuah tim pematung yang dipimpin Edhi Sunarso. Tinggi patung ini lima meter dengan tiang penyangga sepuluh meter. Tugu Selamat Datang diresmikan Presiden Soekarno pada 1962.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar