Carl Brashear adalah anak petani miskin yang bercita-cita menjadi penyelam Angkatan Laut Amerika Serikat. Ia ditakdirkan Allah berkulit hitam. Ia berusia 17 tahun pada waktu bergabung di Angkatan Laut pada 1947. Pada waktu itu masih berlaku peraturan pemisahan orang kulit putih dan kulit berwarna. Ia mengalami banyak ketidakadilan yang keji karena warna kulitnya. Dengan tekad baja ia berhasil mengatasi semua rintangan berat itu dan diterima di Angkatan Laut AS. Pada 1960 satu kakinya patah menjadi beberapa bagian akibat kecelakaan ketika ia menyelamatkan beberapa pelaut ke tempat aman pada sebuah tugas di pantai Spanyol.
Dokter mengatakan, kakinya dapat disatukan kembali tapi butuh waktu tiga tahun untuk pulih dan akan menjadi sepuluh sentimeter lebih pendek. “Saya tidak mau menunggu selama itu. Saya harus kembali menyelam,” ujar Brashear. Ia mendesak dokter untuk mengamputasi kakinya. Ia kemudian memakai kaki palsu, tongkat penyangga ditinggalkannya di rumah sakit.
Brashear menciptakan program latihan untuk memulihkan kekuatannya. Ia kembali melamar di sekolah menyelam, walaupun usianya dua puluh tahun lebih tua daripada para siswa lainnya. Ternyata setiap hari ia menjadi pelari tercepat di sekolah itu, meski setiap pulang dari latihan ada gumpalan darah di bagian sambungan kaki palsu dengan kaki asli. Ia selalu merendam luka pada kakinya ke dalam air hangat yang dicampur garam agar dapat berlari lagi pada keesokan harinya. Para siswa baru menyadari bahwa Brashear memakai kaki palsu ketika usai berenang ia membawa kaki di bawah ketiaknya.
Semangatnya tidak berhenti. Kehilangan kaki dan kekuasaan Angkatan Laut AS yang diskriminatif terhadap penyelam kulit hitam tidak membuatnya putus asa. Ia selalu mengikuti nasehat ayahnya agar tidak menyerah meski keadaan sangat sulit. Seusai menjalani rehabilitasi, pada 1968 ia berhasil menjadi penyelam berkulit hitam pertama di Angkatan Laut AS. Dua tahun kemudian ia mendapatkan lisensi sebagai Master Diver. Ia juga menjadi orang kulit hitam pertama yang mendapatkan lisensi itu.
Setelah mengabdi 30 tahun di Angkatan Laut AS, ia pensiun. Ia meninggal pada usia 75 tahun pada 2006 dan dikenang sebagai orang terhormat dan memberi inspirasi bagi banyak orang. Oris, produsen jam tangan asal Swiss, menghormati Brashear dengan menciptakan arloji Oris Carl Brashear Limited Edition. Kisahnya dijadikan film Men of Honor yang diperankan oleh Robert de Niro dan Cuba Gooding Jr. pada tahun 2000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar