Fakultas Kedokteran Universitas Wanita Kartini (FK
Unwantini) dibina oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Selain
pembinaan, FK Unwantini praktis ditumpangkan di FKUI. Unwantini pada waktu itu
baru memiliki satu fakultas, didirikan pada 1965 oleh Dokter Hurustiati
Soebandrio yang menjadi pejabat tinggi di Departemen Kesehatan. Dokter ini
sangat berpengaruh karena suaminya, Dokter Soebandrio, adalah Menteri Luar
Negeri RI yang dekat dengan Presiden Soekarno. Selain Dokter Hurustiati, Unwantini
didirikan oleh para tokoh wanita pada zaman itu untuk meningkatkan derajat kaum
wanita sesuai dengan cita-cita R.A.Kartini. Dekan FK Unwantini yang pertama adalah Dokter Hurustiati Soebandrio.
Sejak didirikan FK Unwantini diintegrasikan ke dalam FKUI, para
mahasiswinya campur kuliah bersama mahasiswa-mahasiswi FKUI. Mereka jadi
seperti mahasiswi FKUI. Mahasiswi Unwantini direkrut dari mereka yang tidak
lulus saringan ujian masuk FKUI, namun nilainya baik. Jumlah mahasiswi yang
diterima sekitar 30 – 40 orang.
Namun FK Unwantini hanya berjalan setahun karena tak lama
kemudian terjadi peristiwa G30S pada 1965 dan perubahan politik. Beberapa tokoh yang
dekat dengan Presiden Soekarno, termasuk Dokter Hurustiati Subandrio,
kehilangan kekuasaannya. FK Unwantini terpaksa ditutup dan dibubarkan. Jadi
hanya satu angkatan yang sempat belajar
di fakultas itu. Para mahasiswinya kemudian dilebur ke dalam FKUI. Beberapa
yang tidak naik tingkat dikeluarkan. Pada umumnya mereka lulus sebagai alumni
FKUI pada 1971 -1972. Itulah sekelumit sejarah FKUI sejak cikal bakalnya sebagai
Sekolah Dokter Jawa.
Sumber: buku Jakarta 1960-an Kenangan Semasa Mahasiswa karya
Firman Lubis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar