Jumat, 12 Desember 2014

Jaket Kulit, Antara Citra Kekerasan dan Kejantanan



Jaket kulit hitam.
Identik dengan kekerasan dan kejahatan.
Anda setuju ?

Sebelum dekade 1950-an pria ‘baik-baik’ tak mau mengenakan jaket kulit hitam. Karena busana itu identik dengan dunia kriminalitas. Para pembunuh, pemerkosa, perampok, gangster, dan sebagainya pada era itu umumnya dicitrakan mengenakan jaket kulit hitam dalam setiap aksi kejahatannya.

Geng motor Hell’s Angels yang dicitrakan brutal, anggotanya mengenakan jaket kulit hitam. Selain itu pada 1930an busana ini juga lekat dengan citra kelas bawah, karena jaket kulit digemari kuli pelabuhan, sopir truk, dan buruh bangunan.

Marlon Brando yang menjadi idola kaum muda pada 1940an sempat menghebohkan di Inggris karena filmnya yang berjudul The Wild One dilarang beredar di sana. Film itu dianggap dapat merangsang anak-anak meniru karakter liar yang diperankan Brando. Dalam film The Wild One sang aktor mengenakan kostum jaket kulit hitam karya desainer Schott Bros pada 1927. 

Begitu jelek
nya citra tentang busana itu sampai jaringan televisi ABC melarang kostum jaket kulit hitam dipakai dalam film seri komedi untuk anak-anak Happy Days pada 1973. Tetapi, ironisnya, pada waktu jaket kulit hitam menjadi busana khas penjahat, polisi juga mengenakan busana yang sama.


Seragam polisi di New York City diubah menjadi warna biru dengan bahan nylon pada 1981. Walikota Koch dan Kepala Kepolisian Maguire berusaha mengubah citra polisi New York agar menjadi lebih akrab dengan masyarakatnya. Caranya: mengubah cat mobil patroli yang sebelumnya berwarna hitam menjadi biru muda dengan garis putih. Jaket kulit hitam tidak lagi dikenakan polisi kecuali oleh polisi yang berpatroli dengan sepeda motor. 

Di Jerman jaket kulit hitam juga dianggap sebagai seragam orang-orang brutal. Tetapi busana itu juga dipakai oleh para pilot Jerman dan Inggris pada Perang Dunia 1. Dalam buku The Black Leather Jacket karya Mick Farren disebutkan, diktator Adolf Hitler juga merasa lebih jantan dan gaya dengan busana jaket kulit hitamnya. Busana ini memang berkesan maskulin dan macho. 

Aktor Harrison Ford dalam film Indiana Jones and The Temple of Doom serta Gary Cooper dalam film For Whom The Bell Tolls mengenakan kostum jaket kulit hitam untuk memberi kesan jantan. Para pengendara motor besar Harley Davidson biasa mengenakan jaket kulit hitam agar terlihat macho selain untuk melindungi tubuh mereka dari angin dan luka bila terjadi kecelakaan.

Jaket kulit hitam biasanya dilengkapi dengan ritsleting bergigi kasar, berlengan panjang, dan dilengkapi kancing-kancing metal. Selain fungsional dan awet, jaket kulit hitam juga berkesan funky. Media massa banyak membantu mengubah citra ‘seram’ dari jaket kulit menjadi busana yang fashionable. 

Pada awal 1950an  majalah Life dan Look serta koran The Saturday Evening Post digemari para keluarga di Amerika. Kota-kota besar di Amerika pada zaman itu juga sudah memiliki dua sampai tiga stasiun televisi. Media cetak dan elektronik inilah yang membuat jaket kulit hitam dapat diterima semua kalangan, dari kalangan atas sampai bawah, dari orang ‘baik-baik’sampai para kriminal. 

Penampilan penyanyi Elvis Presley yang mengenakan busana kulit dari ujung rambut sampai ke ujung kaki di televisi NBC pada 1969 membuat busana kulit semakin digemari. Aktris bomb sex jadul Brigitte Bardot pun suka tampil dengan busana kulit yang membalut ketat di tubuh seksinya. Penyanyi pop Michael Jackson pernah mengenakan jaket kulit merah dikombinasi hitam untuk iklan Pepsi Cola. Penyanyi rock cewek Suzi Quatro dan pemegeng instrumen bass gitar yang tampil macho dengan mengenakan jaket hitam. Albumnya pun berjudul Leather Forever.

Jaket kulit tak lagi berkesan seram tapi tetap berkesan macho. Warna jaket pun tak hanya hitam, melainkan lebih variatif seperti coklat, krem, merah, atau abu-abu. Para desainer berlomba-loma merancang busana dengan inspirasi jaket kulit hitam. Desainer Katherine Hamnett mendesain jaket kulit hitam untuk wanita, Sonia Rykiel menciptakan busana model blouson dari bahan kulit,dan desainer Italia Gianni Versace pernah mendesain berbagai model jaket kulit hitam yang gaya untuk pria dan wanita. 

Begitu pula desainer Vivienne Westwood dan Jean Paul Gaultier. Jaket  kulit hitam yang sebelumnya merupakan mode busana para bad boys berubah menjadi mode yang gaya di catwalk dan ditiru oleh para penggemar mode. Sensual, macho, dan mewah merupakan karakter jaket kulit.

Meski bermodel simple, jaket kulit tetap berkesan mewah karena jaket yang dibuat dari kulit anak domba yang lembut memang relatif mahal. Bila Anda memiliki jaket kulit gantunglah di tempat khusus yang tidak lembab agar tidak berjamur. Sesekali keluarkanlah jaket kulit dari lemari dan biarkan di tempat terbuka. 

Bila ada goresan pada jaket, cobalah dilap dengan kain flanel yang dilembabkan dengan sedikit air hangat. Goresan pada jaket yang dibuat dari kulit asli biasanya akan hilang bila dilap dengan air hangat.

141211