Jumat, 03 Juli 2015

Blasius Sudarsono, Begawan Ilmu Perpustakaan


Blasius Sudarsono
Foto : Ratih Poeradisastra

Ia belajar ilmu fisika,
tapi dikenal sebagai begawan ilmu perpustakaan.

Menyelesaikan sarjana muda di FIPIA Universitas Gadjah Mada, menjadi Asisten Laboratorium Fisika Dasar di kampus biru itu, tapi melanjutkan pendidikan Master of Library Studies di University of Hawaii, AS.

Pada suatu siang dua tahun lalu, Blasius Sudarsono memberi ‘kuliah’ mengenai Filsafat Perpustakaan kepada saya, meski saya adalah penulis, bukan ahli ilmu perpustakaan.

“Membaca dan menulis sangat penting bagi pustakawan untuk menambah pengetahuan dan memberi informasi ilmu pengetahuan kepada masyarakat. Pustakawan yang bersungguh-sungguh pada profesinya memiliki kecintaan untuk meneliti, menganalisa, mengevaluasi, dan menulis,” kata pustakawan utama di Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah LIPI serta dosen di program sarjana dan pascasarjana Fakultas Ilmu Budaya UI ini.

Bersama sang begawan. Penulis bersama Blasius Sudarsono dalam kesempatan bertemu saat mengikuti acara peluncuran buku Senarai Pemikiran Sulistyo Basuki : Profesor Pertama Ilmu Perpustakaan dan Informasi di Indonesia (16/12/2014) di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Ia menulis buku antara lain Pustakawan, cinta dan teknologi (2009), Menyongsong Fajar Baru Merancang Masa Depan, bersama mahasiswanya Ratih Rahmawati menulis buku Perpustakaan Untuk Rakyat : Dialog Anak dan Bapak (2012) dan juga menulis di majalah BACA artikel "Empat Windu Perjalanan Pemikiran tentang PDII LIPI."

Atas dedikasi dan dharma baktinya, Blasius telah dianugerahi Lifetime Achievement Award dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (2013).

Ia aktif mengadakan bincang santai dengan kelompok studi kepustakawanan Indonesia yang dinamakannya Kappa Sigma Kappa.

Bincang santai itu biasanya diadakan di Garasi Condet, sebutan untuk rumahnya di Condet, Jakarta. Kecintaan pria berusia 67 tahun ini pada ilmu perpustakaan tak pernah surut.

Tautan lanjut :

Blasius Sudarsono
Kepustakawanan
Wawancara dengan Blasius Sudarsono, MLS 
Pustakawan, cinta dan teknologi (2009)
Blasius Sudarsono, Saya, dan Robert Frost