Selasa, 09 Juli 2019

Sang Merah Putih


Merah darah menyiram bumi
Jasad moyangku terkapar rebah
Putih kain pembalut diri
beliau syahid berkafan darah

Merah darah sekujur badan
Panas mengalir reda tiada
putih hati muda pahlawan
ke Nusa tetap terikat cinta

Merah rona nirmala petang
memayung alam tumpah darahku
Putih suci melati kembang
Lambang kecantikan Nusantaraku

Merah putih bendera kita
perlambang jaya Nusa berdaulat
Merah gagah campin perwira
Putih suci... Merdeka tetap!!!



* Puisi karya Talsya yang ditulisnya pada 1946. Ia lahir di Aceh pada 23 Juni 1925. Teuku Ali Basyah Talsya mengawali karir sebagai Redaktur Atjeh Sinbun (1942 – 1945) lalu bekerja di media lain termasuk Antara. Ia  menjadi juru bicara Gubernur Aceh (1964 – 1968) dan menjabat Kepala Jawatan Penerangan Daerah Istimewa Aceh. Ia menulis puisi, cerpen,
novel, biografi, dan buku  budaya dan sejarah. Buku sajaknya Lambaian Kekasih dan Musim Badai.



Tidak ada komentar: