Jumat, 08 Januari 2016

Di Balik Celana



Hanya tokoh Superman yang mengenakan celana dalam di luar celana panjangnya. Juga hanya Winston Churchill yang suka mengenakan celana dalam sutera pink muda. Entah mengapa negarawan ini suka warna pink muda.

Celana dalam pria mulai diproduksi secara massal pada 1930an. Nikos, desainer Prancis keturunan Yunani yang dikenal sebagai desainer pakaian dalam, membuat koleksi pakaian dalam yang beraneka. Karyanya antara lain berupa pakaian dalam bergaya celana renang pria 1930an. Modelnya unik di mana celana dan kaus dalam menyatu sehingga bisa dimanfaatkan sekaligus sebagai pakaian dan kaus dalam. Selain itu, Nikos juga menawarkan berbagai pilihan motif dan warna untuk brief (celana dalam ketat dengan lubang kaki tepat di pangkal paha). Desainer internasional lainnya, seperti Armani dan Calvin Klein, mendesain brief dengan elastik pinggang yang ekstra lebar. Pakaian dalam pria menjadi lebih gaya, namun mengenakannya tetap di balik celana panjang.


Celana model brief terlihat lebih seksi karena ketat di tubuh. Sementara model boxer lebih longgar, lubang kaki berada di bawah pangkal paha, dan ban pinggang sedikit turun ke pinggul. Istilah boxer pada pakaian dalam berasal dari celana pendek longgar berkaret di pinggang yang biasa digunakan para petinju.
Celana model boxer ini pada awalnya dipopulerkan petinju kelas berat bernama Jim Corbett dan  Bob Fitzsimmons. Mereka tak suka memakai celana tinju yang ketat, sebab lebih nyaman untuk bergerak bila mengenakan celana longgar. Model celana ini kemudian digemari dan motifnya menjadi beraneka ragam. Bahkan pada 1980an para pria berani mengenakan celana boxer sebagai celana pendek (shorts) maupun sebagai busana pantai. Celana boxer sangat populer pada 1980an dengan motif bermacam-macam: garis-garis, kotak-kotak, polos, dan sebagainya. Warna dan bahannya juga bervariasi.

Selain brief dan boxer ada pula celana dalam model jockey brief. Celana ini mirip shorts namun ban pinggangnya sangat lebar. Ban pinggang pada jockey brief tidak dibuat dari karet melainkan dari bahan yang sama dengan bahan celananya. Ada beberapa kancing pada ban pinggangnya untuk membuka dan menutup celana. Model ini diperkenalkan pertama kali oleh perusahaan celana merk Jockey pada 1934.
Ada pula pakaian dalam yang disebut long john. Celana yang panjangnya semata kaki ini tidak praktis dan biasanya hanya dikenakan pada cuaca dingin. 

Celana dalam langsung bersinggungan dengan bagian tubuh yang paling sensitif, sehingga perlu berhati-hati memilih bahannya. Menurut penelitian, jumlah dan gerakan sperma dapat berkurang bila pria mengenakan celana dalam yang terlalu ketat. Pria tidak dianjurkan mengenakan celana dalam yang sangat ketat dengan bahan yang tak menyerap keringat, terutama selama berolahraga atau banyak beraktivitas. Bila Anda gemar mengenakan celana dalam model brief yang ketat, pastikan yang dibuat dari 100% katun karena lebih nyaman dan menyerap keringat.

Celana boxer lebih longgar dari celana brief sehingga tidak masalah bila bahannya tak terlalu menyerap keringat. Pilihan bahan dan motif celana boxer memang lebih beragam, bahkan ada yang dibuat dari sutera, lycra atau bahan-bahan lain yang tak menyerap keringat. Walaupun gaya celana dalam yang ditawarkan semakin banyak, utamakan selalu segi kenyamanan dan kesehatannya.

Tidak ada komentar: