Minggu, 10 Januari 2016

Victory, Not Victim



Trisha Meili sukses pada usia 28 tahun. Ia berhasil meraih sekaligus dua gelar pasca sarjana dari Universitas Yale, menjadi bankir investasi, dan mengincar jabatan wakil presiden di Salomon Brothers. Selama 14 tahun ia rutin jogging di Central Park, New York. Ia dikenal sebagai The Central Park Jogger

Di tengah menikmati kesuksesannya tiba-tiba hidupnya berubah drastis selamanya. Ia diserang dengan brutal oleh seseorang di Central Park pada April 1989. Ia diperkosa, dipukuli, dan ditinggal dalam keadaan sekarat oleh si penjahat. Para dokter dan semua orang yang menengoknya tak pernah mengira bahwa ternyata ia belum tewas. Ia koma 12 hari dan kehilangan kemampuannya untuk berjalan, bicara, mengenal benda yang sederhana, dan menyebut waktu. Tubuhnya hancur, otaknya rusak parah. Namun semangat hidupnya tetap utuh. Ia tak pernah menyerah. Ia bersyukur bahwa ia menjadi orang yang selamat, bukan korban.

Ia disiplin menjalani program rehabilitasi yang ketat dan berat  tanpa depresi. Ia memilih untuk memberikan respon positif terhadap segala rintangan yang dihadapinya. Sebelum program rehabilitasi selesai, ia sudah bekerja di Salomon Brothers. Ia memperoleh jabatan sebagai wakil presiden seperti yang diinginkannya. Langkah-langkah kecil pertama yang ia lakukan dalam program rehabilitasi itu menjadi besar. Pada 1995 wanita yang dianggap tidak mungkin bisa hidup lagi itu ternyata mampu berjalan kembali, bahkan ikut lomba maraton New York City. 

Ia kemudian meninggalkan pekerjaannya dan menulis buku tentang harapan dan kegigihannya yang membuatnya sembuh. Bukunya yang berjudul I Am The Central Park Jogger: A Story of Hope and Possibility berisi kisah yang sangat mengagumkan dan menjadi best seller. Ia hanya sedikit menulis tentang penyerangan si penjahat, lebih banyak menulis tentang cara ia bangkit kembali. Selama proses penyembuhan, ia mendapat banyak dukungan dan cinta dari keluarganya, teman-temannya, para perawatnya, asistennya, dan orang-orang yang tak dikenalnya.

Trisha menjadi motivator yang inspiratif di berbagai kampus. Para pendengarnya suka dengan energi positifnya, kecerdasannya, dan keyakinannya pada kekuatan jiwa. Ia memberi inspirasi bahwa selalu ada harapan dan kemungkinan selama kita tak putus asa, seberat apapun masalah yang kita hadapi.

Tidak ada komentar: