Sabtu, 02 Juli 2016

Candi Mendut



Candi  Borobudur, Mendut, dan Pawon terletak pada satu garis lurus arah utara-selatan. Ketiga candi ini berkaitan erat dalam kegiatan ibadah dan spiritual umat Buddha.Candi Mendut  dibangun di desa Mendut, sekitar 38 km dari Yogyakarta. Jaraknya hanya sekitar 3 km dari Candi Borobudur. Belum didapatkan kepastian mengenai kapan Candi Mendut dibangun. Namun didasarkan pada isi Prasasti Karangtengah (824 M) diperkirkan Candi Mendut dibangun oleh oleh raja pertama dari wangsa Syailendra pada 824 M.

Candi ini pertama kali dipugar pemerintah Hindia Belanda pada 1897-1904 dengan cukup memuaskan, meski belum sempurna. Kaki dan tubuh candi berhasil direkonstruksi, tapi bagian atap belum selesai. Pada 1908 Van Erp memimpin rekonstruksi dan pemugaran kembali Candi Mendut, yaitu dengan menyempurnakan bentuk atap, memasang kembali stupa-stupa, dan memperbaiki sebagian puncak atap. Pemugaran sempat terhenti karena tak ada dana, namun dilanjutkan kembali pada 1925.
Di ruangan dalam candi Mendut terdapat tiga Arca Buddha:  

1.      Arca Buddha Sakyamuni yaitu Buddha sedang berkhotbah, digambarkan dalam posisi duduk dengan sikap tangan sedang mewejangkan ajaran.
2.      Arca Bodhisattva Avalokiteswara, yaitu Buddha sebagai penolong manusia. Buddha digambarkan dalam posisi duduk dengan kaki kiri terlipat dan kaki kanan menjuntai ke bawah menumpang pada bantalan teratai kecil.
3.      Arca Maitreya yaitu Bodhisatwa pembebas manusia yang sedang duduk dengan jari-jari tangan tertutup.
 Ketiga arca dalam ruangan ini memakai dilengkapi dengan 'prabha’ atau sinar kedewaan di sekeliling kepalanya.

Dinding dalam bilik dihiasi dengan relief Kuwera dan Hariti. Relief Kuwera terpahat di dinding utara, sementara relief Hariti terpahat di dinding selatan. Kuwera adalah raksasa pemakan manusia yang bertobat setelah bertemu Buddha. Ia berubah menjadi dewa kekayaan dan pelindung anak-anak. Kuwera mempunyai istri bernama Hariti yang semula juga seorang raksasa pemakan manusia. Sebagaimana halnya suaminya, Hariti bertobat setelah bertemu Buddha dan kemudian menjadi pelindung anak-anak. Relief Kuwera dan Hariti terdapat di banyak candi Buddha Tantrayana, seperti di Candi Sewu, Candi Banyunib, dan Candi Kalasan.
Dalam relief itu digambarkan Kuwera duduk di bangku dikelilingi sejumlah anak sedang bermain. Di bawah tempat duduk laki-laki itu ada pundi-pundi uang. Pundi-pundi uang adalah ciri Kuwera sebagai dewa kekayaan. Pada relief Hariti digambarkan wanita bersimpuh di bangku sambil memangku seorang anak dan dikelilingi sejumlah anak sedang bermain.

Pada dinding timur terpahat relief Bodhisatwa. Pada  relief ini Sang Buddha digambarkan sebagai sosok bertangan empat sedang berdiri di atas tempat yang bentuknya mirip lingga. Ia mengenakan pakaian kebesaran kerajaan. Di sekeliling kepalanya memancar sinar kedewaan. Tangan kiri belakang memegang kitab, tangan kanan sebelah belakang memegang tasbih. Kedua tangan depan menggambarkan sikap varamudra, yaitu Buddha bersila dengan sikap tangan memberi anugrah. Di sebelah kirinya setangkai bunga teratai yang keluar dari dalam bejana.

(dari berbagai sumber)

19 Mei 16

Tidak ada komentar: