Sabtu, 02 Juli 2016

Candi Ratu Boko

Ini adalah salah satu lokasi syuting film Ada Apa dengan Cinta 2. Rangga dan Cinta mengobrol di sini di atas batu-batu peninggalan dinasti raja Syailendra yang dibangun pada abad ke-delapan. Perlu menanjak ke atas bukit untuk mencapai situs yang terletak 196 meter di atas permukaan laut. Keindahan gunung Merapi dapat terlihat dari sini. Samar-samar juga dapat terlihat candi Prambanan.
Istana Ratu Boko dibangun pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran, salah satu keturunan Wangsa Syailendra. Istana yang awalnya bernama Abhayagiri Vihara yang berarti biara di bukit yang penuh kedamaian. Tempat ini dibangun untuk menyepi, kontemplasi untuk mengisi spiritual. Berada di istana ini, anda bisa merasakan kedamaian sekaligus melihat pemandangan kota Yogyakarta dan Candi Prambanan dengan latar Gunung Merapi.
Areal istana seluas 250.000 meter persegi memiliki bangunan gapura utama, lapangan, dan batu berumpak, serta beberapa tumpukan batu yang belum dipugar sehingga tak terlihat sebagai bentuk bangunan. Ada dua gapura tinggi di bagian tengah areal ini. Gapura pertama memiliki tiga pintu, sementara gapura kedua memiliki lima pintu pintu. Pada gapura pertama terdapat tulisan 'Panabwara'. Berdasarkan prasasti Wanua Tengah III, tulisan Pranabwara ditulis Rakai Panabwara - keturunan Rakai Panangkaran - yang mengambil alih istana.
Ada sumur Amerta Mantana di sana yang berarti air suci yang diberikan mantra. Konon air sumur itu dapat membawa keberuntungan bagi pemakainya. Penganut Hindu menggunakan air itu untuk upacara Tawur Agung sehari sebelum Nyepi. Penggunaan air dalam upacara diyakini dapat memurnikan diri kembali serta mengembalikan bumi dan isinya menjadi harmonis seperti pada awalnya. Meski didirikan oleh seorang Buddha, istana ini memiliki unsur-unsur Hindu. Adanya unsur-unsur Hindu itu membuktikan adanya toleransi umat beragama. Rakai Panangkaran yang merupakan pengikut Buddha hidup berdampingan dengan para pengikut Hindu.
20/5/2016

Tidak ada komentar: