Rabu, 28 Oktober 2020

Uskup Soegijapranata 100% Katolik, 100% Indonesia

 


Albertus Soegijapranata adalah seorang rohaniwan yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal Semarang. Ia tidak berjuang dengan mengangkat senjata, melainkan mengupayakan gencatan senjata dalam Perang Lima Hari di Semarang pada Oktober 1945. Keadaan sangat kacau dan mencekam pada waktu itu. Militer Jepang ingin membantai para pemuda Indonesia sebelum Jepang dilucuti tentara Sekutu. Ketika itu Soegija sebagai Uskup Semarang dengan kewibawaannya sebagai rohaniwan berhasil mengusahakan gencatan senjata. Jepang bersedia menyerahkan senjata kepada pasukan Sekutu yang datang tanpa terlebih dahulu membantai para pemuda Indonesia. Bila tak ada gencatan senjata akan banyak pemuda Indonesia yang kehilangan nyawa.

Soegija adalah tokoh yang sangat istimewa. Ia lahir di Surakarta pada 25 November 1896 dari keluarga muslim yang kemudian menjadi uskup pribumi pertama di Nusantara. Ia merumuskan formula 100% Katolik, 100% Indonesia. Berakhlak mulia dan mencintai tanah air. Presiden Soekarno pernah bertemu dengannya di Roma. Kecintaannya pada tanah air membuat Soegija meminta Vatikan agar segera mendukung kedaulatan Republik Indonesia. Di bawah kepemimpinannya seluruh umat Katolik di Jawa menjadi pendukung RI. Ia tak pernah lelah mencintai Indonesia sampai akhir hayatnya pada 22 Juli 1963. Ia sangat dihormati dan namanya diabadikan pada Universitas Katolik Soegijapranata di Semarang. Pada 2012 sineas Garin Nugroho membuat film tentang dirinya.

Tidak ada komentar: