Jumat, 22 Mei 2020

Banteng dan Harimau


Raden Saleh Syarif Bustaman (1807 – 1880) adalah sosok penting dalam sejarah seni rupa Indonesia dan dunia. Ia menguasai teknik seni lukis modern. Beberapa karya lukisnya menggambarkan pertarungan harimau (macan) dan banteng. Pada 1800an di Jawa kerap diadakan adu harimau dan banteng (dalam bahasa Jawa disebut bantheng; kebo). Pertarungan dua hewan ini adalah hiburan dari keraton dalam upacara seremonial menyambut tamu pejabat dari Eropa, terutama Gubernur Jenderal. Pertarungan ini merupakan sebuah simbol. Ketika orang Jawa tidak lagi bisa benar-benarmengalahkan orang Eropa dalam pertempuran terbuka, adu harimau dan banteng dianggap sebagai bentuk perjuangan pengganti. Orang Jawa menganggap orang asing sebagai harimau yang gesit, mematikan, tetapi tanpa daya tahan. Sedangkan orang Jawa menganggap dirinya sendiri sebagai banteng yang kuat, menahan diri, dan hampir selalu berhasil. Itu sebabnya pertunjukan ini menarik ditonton masyarakat Jawa pada waktu itu. Kalau harimau berhasil memenangkan pertarungan maka orang Jawa akan berspekulasi bahwa Raja akan dikalahkan oleh penjajah asing.
Sumber: buku Inggris di Jawa 1811 – 1816 karya Peter Carey




Tidak ada komentar: