Rabu, 14 Maret 2018

Klenteng-klenteng di Kota Tua Jakarta



Bukan hanya berbagai museum yang ada di kawasan Kota Tua, Jakarta. Ada musala yang sudah berusia lebih dari seabad, juga terdapat beberapa klenteng di sekitar Jalan Perniagaan dan Tubagus Angke. 


Klenteng berbeda dengan vihara. Klenteng adalah rumah ibadah umat Konghucu, ada tempat membakar kertas sembahyang dan patung dewa-dewi yang dianggap suci atau foto leluhur yang dihormati. Nama klenteng menggunakan nama berbahasa Mandarin.

Vihara adalah rumah ibadah umat Buddha. Nama vihara menggunakan nama berbahasa Sansekerta, bukan berbahasa Mandarin. Tidak ada tempat pembakaran kertas sembahyang di vihara.


Pada masa Orde Baru yaitu era Presiden Suharto segala jenis kegiatan, tradisi, dan tempat beribadah Tionghoa dilarang sehingga klenteng terancam ditutup. Untuk mengatasi hal itu, sebagian klenteng dan umat Konghucu pada masa itu berlindung di bawah naungan agama Buddha, dan mengubah nama klenteng menjadi nama vihara.  



Beberapa klenteng di Kawasan Kota Tua Jakarta juga berubah nama. Klenteng Lamceng Tee Koen atau Kwan Tee Bio berubah nama menjadi Vihara Ariya Marga. Ada pula yang menjadi nama yayasan seperti Yayasan Vihara Dharma Jaya Toasebio dan Yayasan Wihara Budhi Dharma Juga ada yang tetap menggunakan nama berbahasa Mandarin seperti Fat Cu Kong Bio di mana di dalamnya terdapat patung Budha dan dewa-dewi. 

Sebagian umat Konghucu kemudian memeluk agama Budha, Kristen, dan Islam. Tapi kebijaksanaan hidup yang diajarkan tetap sama, diantaranya:

Musuh utama manusia adalah diri sendiri
Kegagalan utama manusia adalah kesombongan
Kebodohan utama manusia adalah sifat menipu
Kesedihan utama manusia adalah rasa iri hati
Kesalahan utama manusia adalah mencampakkan dirinya
Kehancuran manusia adalah keputusasaan
Harta terbesar manusia adalah kesehatan
Hadiah terindah manusia adalah lapang dada dan memaafkan
Sifat manusia yang terkasihan adalah rasa rendah diri
Dosa terutama manusia adalah menipu diri sendiri
Utang terbesar manusia adalah utang budi
Kekurangan terbesar manusia adalah sifat tidak memiliki kebijaksanaan
Ketentraman dan kedamaian manusia adalah suka berderma dan beramal


Tidak ada komentar: