Kamis, 02 Juli 2020

Berbeda, Satu Tujuan


Kebenaran sejati ibarat cahaya yang tertangkap dan tersalur lewat lampu kristal. Mata menangkap cahaya itu penuh warna-warni karena perbedaan sudut pandang dan spektrum. Masing-masing mendapatkan warna cahaya tertentu dengan kesan tertentu. Padahal, hakikat cahaya itu satu, namun berada di balik keragaman warna.

Tuhan Maha Mutlak. Dia Tidak Terbatas! Bila Tuhan Mutlak dan Tidak Terbatas, tentu akan menampung segalanya. Termasuk perbedaan hamba-hambaNya yang sangat beragam ini. Aneh bila ada seorang yang sudah mencapai tingkatan tertinggi dalam wilayah spiritual lalu mengatakan bahwa hanya dirinya yang benar dan yang lain keliru, bahkan sesat. Bila dirinya mengaku – setidaknya – apa yang ia yakini sebagai yang paling benar, dirinya telah memproklamasikan menjadi Yang Mutlak. Bukankah ini kesombongan yang nyata?
Kebenaran seperti gelas yang utuh. Dan masing-masing kita hanya memiliki pecahan-pecahan dari gelas itu. Betapa indah bila masing-masing kita saling berpadu, mengumpulkan bersama puing-puing dan pecahan-pecahan gelas yang berserakan itu menjadi satu kebenaran yang utuh. Dan sekali lagi, Tuhan tetap Tak Terbatas, sejak dulu, kini hingga kapan pun.

Sumber: buku 250 Wisdoms. Membuka Mata, Menangkap Makna karya Prof. Komaruddin Hidayat dalam


Tidak ada komentar: