Kamis, 12 November 2015

Ghost Writer



Pernah nonton film Ghost Writer yang disutradarai Roman Polanski? Dalam film itu seorang penulis diminta  penerbit untuk  menginap di rumah mewah di tengah hutan yang sunyi. Disediakan beberapa pembantu yang bertugas memasak, mencuci, dan membersihkan rumah bagi sang penulis agar ia dapat mencurahkan segala perhatian dan tenaganya pada kegiatan menulis buku. Untuk itu sang penulis dibayar sangat mahal.
Orang  Jepang menyebutnya ‘kanzume’, yaitu penulis diinapkan di hotel mewah oleh penerbit  dalam jangka waktu tertentu agar ia dapat tenang menulis karya yang direncanakannya. Kanzume mengibaratkan penulis seperti makanan kalengan (kan).  Persis seperti ayam yang dikurung dalam kandang supaya terus bertelur. Tentu saja hanya para penulis yang digemari masyarakat yang di-kanzume-kan oleh penerbit. 
Selain mereka, para penulis yang  pernah memperoleh hadiah sastra tahunan yang berwibawa juga benar-benar dikejar penerbit. Penulis dapat hidup bahkan ada yang menjadi kaya raya karena karya-karyanya. Mereka yang memutuskan menjadi penulis biasanya mencurahkan segala perhatian dan tenaganya untuk menulis. 

Penerbitan buku merupakan industri besar di Jepang. Masuk ke perpustakaan dan toko buku merupakan kebiasaan yang sudah ditanamkan sejak kecil di sana. Usai jam kantor banyak orang membeli buku sehingga suasana toko buku ramai. Toko-toko buku yang besar biasanya terdiri dari beberapa lantai dan selalu dipenuhi pengunjung. 

Harga buku di sana memang murah dibandingkan rata-rata penghasilan orang Jepang. Harga murah karena jumlah cetaknya tinggi. Jumlah cetak tinggi karena peminatnya banyak. Jumlah peminat banyak karena harganya rendah. 

Nah, bagaimana dengan di Indonesia? Ketika Murasaki Shikibu asal Jepang menulis Kisah Genji, Empu Kanwa dari Jawa juga menciptakan Arjuna Wiwaha. Sastra Jepang terus berlanjut dengan baik sedangkan sastra Jawa Kuno terputus. 

Anak-anak Jepang sudah diajarkan gemar membaca sejak dini, sedangkan di negara kita belum seperti itu.  Jadi gimana dong? Yuk, kita menulis dan membaca buku. Menulis itu gampang, apalagi membaca. Hehehe.



Tidak ada komentar: