Rabu, 11 November 2015

Museum Nasional



Museum Nasional lebih dikenal sebagai Museum Gajah karena berdiri patung gajah di halaman depan museum ini. Patung gajah perunggu itu adalah hadiah dari Raja Chulalongkorn dari Thailand pada 1871. Sir Thomas Stamford Raffles, Letnan Gubernur pemerintahan Inggris di Jawa (1811 – 1816), adalah pemrakarsa museum ini. Patung perunggu Raffles setinggi 67,5 cm dan lebar 46 cm yang dibuat pada abad ke-19 dapat dilihat di museum ini.

Sebagian besar koleksi yang tersimpan di museum ini adalah arca dalam berbagai bentuk dan ukuran. Arca dari Jawa Tengah mirip dengan bentuk arca dari India, antara lain dapat dilihat dari sikap berdiri, bentuk mahkota, dan posisi tangan. Begitu menurut penelitian Herna Lestari dari Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya UI. 

Masuk melalui pintu utama gedung ini para pengunjung seakan-akan disambut arca Bhairawa setinggi 414 centimeter. Arca ini berupa laki-laki yang berdiri di atas deretan tengkorak manusia. Tangan kirinya memegang cangkir dari tengkorak dan tangan kanannya memegang keris. Ditemukan di Sumatera Barat, arca ini diperkirakan dibuat pada 13 – 14 Masehi.

Koleksi prasejarah di Museum Nasional terdiri atas fosil tengkorak manusia purba, hewan purba, serta berbagai artefak seperti kapak genggam, bejana, manik-manik, berbagai peralatan upacara dari perunggu, tulang, kayu, dan sebagainya serta gerabah dari berbagai situs kubur prasejarah. Masa prasejarah dibagi menjadi zaman batu dan zaman logam. 

Koleksi arkelogi Museum Nasional antara lain benda-benda budaya hasil kebudayaan manusia dari masa Hindu dan Budha. Masa ini lebih dikenal sebagai masa Klasik Indonesia, yaitu abad ke-5 sampai 15 Masehi. Pada masa ini kebudayaan lokal banyak dipengaruhi kebudayaan India. Jenis koleksi arkelogi antara lain prasasti, arca dewa-dewa Hindu dan Budha, serta arca berwujud hewan. Juga  mata uang yang dibuat dari emas, perak, perunggu, batu, dan tanah liat yang dibakar. Sebagian besar koleksi ini berasal dai situs-situs Hindu dan Budha di Jawa.

Uang koin, uang kertas, token, dan alat cetak uang juga dipamerkan di museum ini. Sebagian besar dari masa kerajaan-kerajaan Indonesia kuno, masa penjajahan Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang, sampai masa kemerdekaan Indonesia. Juga terdapat koleksi numismatik yang berasal dari negara-negara di Asia, Eropa, Afrika, Amerika, dan Australia. 

Koleksi etnografi terdiri atas peralatan upacara, pertanian, perikanan, seni pertunjukan, mainan anak-anak dari Sumatera sampai Papua. Ada pula aksesori emas yang dihias batu-batuan.
Anda juga dapat melihat keindahan koleksi keramik kuno dari Cina pada masa dinasti Han (206 SM – 220 M)  samnpai Dinasti terakhir, Qing, (16244 – 1912). Ada pula keramik dari Vietnam, Jepang, Thailand, Myanmar, Timur Tengah, dan Eropa yang sudah berusia ratusan tahun. 

Lokasi Museum Nasional di Jalan Merdeka Barat 12, Jakarta Pusat.


Tidak ada komentar: