Minggu, 15 November 2015

Ketabahan Carl Brashear



Carl Brashear adalah anak petani miskin yang bercita-cita menjadi penyelam Angkatan Laut Amerika Serikat. Ia ditakdirkan Tuhan berkulit hitam dan mengalami diskriminasi ras yang  keji. Dengan tekad baja  ia berhasil mengatasi rintangan itu dan  diterima di Angkatan Laut AS.  Pada 1960 satu kakinya patah menjadi beberapa bagian akibat kecelakaan ketika ia menyelamatkan beberapa pelaut ke tempat aman pada sebuah tugas di pantai Spanyol. 

Dokter mengatakan, kakinya dapat disatukan kembali tapi butuh waktu tiga tahun untuk pulih dan  akan menjadi sepuluh sentimeter lebih pendek. “Saya tidak mau menunggu selama itu. Saya harus kembali menyelam,” ujar Brashear. Ia mendesak dokter untuk mengamputasi kakinya. Ia kemudian memakai kaki palsu, tongkat penyangga ditinggalkannya di rumah sakit. 

Brashear menciptakan program latihan untuk memulihkan kekuatannya. Ia kembali melamar di sekolah menyelam, walaupun usianya dua puluh tahun lebih tua daripada para siswa lainnya. Ternyata setiap hari ia menjadi pelari tercepat di sekolah itu, meski setiap pulang dari latihan ada gumpalan darah di bagian sambungan kaki palsu dengan kaki asli. Ia selalu merendam luka pada kakinya ke dalam air hangat yang dicampur garam agar dapat berlari lagi pada keesokan harinya. Para siswa baru menyadari bahwa Brashear memakai kaki palsu ketika usai berenang ia membawa kaki di bawah ketiaknya. 

Pada akhir tahun Brashear ditugaskan kembali sebagai penyelam Angkatan Laut kemudian pensiun setelah mengabdi 30 tahun. Ia tidak membiarkan semua rintangan - pendidikannya yang rendah, diskriminasi rasial, kehilangan kaki, dan kekuasaan Angkatan Laut AS -  untuk menghalangi cita-citanya. Kisahnya menginspirasi banyak orang untuk selalu memegang teguh cita-cita, apa pun yang terjadi.

Kisah hidupnya dijadikan film Men of Honor, dimainkan oleh aktor Robert de Niro.

Tidak ada komentar: