Rabu, 11 November 2015

Museum Tekstil


Beberapa kali saya datang ke Museum Tekstil, karena di museum ini cukup sering diadakan seminar tentang batik dan kain tenun dari berbagai daerah di Indonesia. Juga ada kegiatan belajar membatik di sini. Bangunan museum ini klasik. Lantainya indah, meski sebagian sudah rusak. Bagus untuk berfoto di sini J
Dibangun pada awal abad ke-19 oleh seorang Prancis, rumah pribadi ini kemudian dijual kepada Konsul Turki di Jakarta, Abdul Aziz Al Mussawi Katiri. Sayangnya pada situs Museum Tekstil tak ada informasi siapa nama orang Perancis itu dan  pada tahun berapa bangunan ini dijual. 
Pada 1942 properti itu dijual lagi ke Dr. Karel Christian Crucq. Juga saya tak menemukan informasi siapakah Crucq ini. Pada 1945 bangunan ini digunakan sebagai markas Barisan Keamanan Rakyat (BKR) dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan yang baru diproklamasikan Indonesia. 
Pada 1947 bangunan ini dimiliki oleh  Lie Sion Pin dan disewakannya kepada Departemen Sosial, lalu digunakan Departemen ini sebagai panti jompo. Pada  1962 Departemen Sosial mengakuisisi properti ini, awalnya digunakan sebagai kantor kemudian menjadi asrama karyawan pada 1966. Juga saya tak memperoleh informasi siapakah Lie Sion Pin ini.
Pada  1975 Menteri Sosial Mohammad Syafaat Mintaredja secara resmi memberikannya kepada Pemerintah DKI Jakarta yang dipimpin Gubernur Ali Sadikin.  Kemudian Ali Sadikin menjadikan tempat ini untuk melestarikan tekstil Indonesia.

http://museumtekstiljakarta.com/

Tidak ada komentar: