Jumat, 10 April 2020

Martabak India Asli


Sudah puluhan tahun tidak ada penjual martabak yang menuliskan ‘Martabak India Asli’ pada gerobaknya, meski resep martabaknya sama. Mereka menghapus kata’India Asli’ karena takut diganyang. Mengapa takut diganyang? Ini sejarahnya:

Sekitar tahun 1960 – 1961 terjadi penyerangan orang-orang India di Jakarta. Pada waktu itu datang seorang India bernama Sondhi ke Jakarta. Ia adalah pengurus komite Asian Games, pesta olah raga se-Asia, yang akan diadakan di Jakarta pada 1962. Setelah meninjau berbagai persiapan dan pembangunan sarana untuk Asian Games, rupanya ia kurang puas. Ia melihat sarananya belum siap dan panitia kurang serius melakukan persiapan yang diperlukan. Maka Sondhi membuat pernyataan kecewanya itu di depan pers yang kemudian dimuat di berbagai surat kabar. Terjadilah demonstrasi ‘Ganyang Sondhi’ oleh berbagai kelompok pemuda revolusioner. Pada waktu itu Indonesia mulai gencar mengganyang kaum neokolonialis-imperialis (nekolim) dan mereka yang dianggap memusuhi Indonesia. 

Tanpa pikir panjang para pendemo bertindak berlebihan dan rasis. Orang-orang India di sekitar Pasar Baru yang tidak tahu-menahu persoalannya juga didemo oleh para pemuda setengah kalap. Mereka segera menutup tokonya, takut diganyang atau dijarah. Untuk sementara mereka mengurung diri di rumah masing-masing. Bahkan para tukang martabak telur juga menghapus tulisan India Asli pada gerobaknya. Sondhi segera hengkang, kembali ke India.

Sekarang tak ada lagi martabak India Asli. Yang muncul lebih dari 60 tahun kemudian adalah martabak dari Solo dengan merk Markobar, bisnis kuliner milik anak Presiden Jokowi. 

Sumber: buku Jakarta 1950-an, Kenangan Semasa Remaja karya Firman Lubis


Tidak ada komentar: