Sabtu, 18 April 2020

Sumbangan Islam kepada Peradaban Modern


Antara abad ke-9 dan ke-14 peradaban Islam mengalami kejayaannya di dunia, ilmu pengetahuan menyebar dari Timur ke Barat. Umat Islam memberi kontribusi kepada ilmu kimia, matematika, astronomi, ilmu kedokteran, ilmu teknik, ilmu pengetahuan sosial, dan filsafat. 

Bahan-bahan kimia yang ditemukan oleh kaum muslim banyak sekali, termasuk alkohol, belerang, amoniak, boric acid, borax, dan air raksa (merkuri). Farmasi terbesar berada di berbagai wilayah Islam, terutama di Baghdad dan Kurthubah (Cordova). Rasulullah dan pengikutnya memakai minyak wangi pada waktu akan pergi salat Jumat. Pada 1950-an ahli sejarah, pelukis, pematung, dan antropolog Uni Sovyet, Mikhael Gerasimov, membongkar makam kaisar muslim Uzbekistan untuk merekonstruksi rupa dan bentuk tubuhnya. Semua hadirin terpukau oleh semerbak harum yang keluar dari peti mayatnya yang telah terpendam selama 550 tahun. Kini orang tak mampu lagi membuat minyak wangi dengan kualitas seperti itu.

Kaum muslim yang mula-mula membuat sabun bersama dengan minyak wangi yang kemudian dikenal oleh orang-orang Barat sejak Perang Salib. Kata sabon (bahasa Spanyol/Portugis), savon (Prancis), soap (Inggris), seife (Jerman) dan zeep (Belanda) berasal dari kata shabun (bahasa Arab).  Ahli ilmu bumi yang terkenal adalah Muhammad asy-Syarif al-Idrisi. Ia melukiskan dengan tepat letak tempat di permukaan bumi secara ilmu bintang. Banyak lagi contoh ilmu lain yang berasal dari kaum muslim, seperti aljabar (matematika), alfalaq (astronomi), ilmu hayat (biologi), dan sebagainya. Pada zaman itu umat Islam mengalami kejayaannya di mana iman dan takwa berjalan seiring dengan penguasaan ilmu dan teknologi. Dengan iman dan takwa, ilmu pengetahuan digunakan untuk kemanusiaan.

Sumber: buku Sumbangan Islam kepada Ilmu dan Peradaban Modern karya S.I. Poeradisastra

Tidak ada komentar: