Minggu, 05 April 2020

Menulis Itu Asyik



Para penulis berutang budi kepada penemu listrik, Micahel Faraday, dan penemu teknologi komputer digital, John Vincent Atanasoff. Mengetik dan mengedit tulisan menjadi lebih mudah dengan komputer. Generasi muda mungkin tidak bisa membayangkan betapa repotnya memakai mesin tik manual. Kalau hanya salah tik satu huruf atau satu kalimat bisa digunakan alat koreksi berupa cairan putih merk Tipp Ex. Tapi kalau harus melakukan copy-paste, maka kalimat-kalimat harus diketik ulang. Kertas yang sudah diketik ulang itu kemudian digunting, lalu di belakangnya diolesi lem, dan ditempelkan di bagian yang diinginkan.

Begitu pula kalau penulis ingin meng-insert kalimat. Potongan kertas berisi kalimat-kalimat yang akan disisipkan dibubuhi lem, lalu ditempel di antara kalimat-kalimat yang akan disisipkan. Tentu diperlukan spasi untuk menyisipkannya. Jadi kertas harus digunting, dibuat renggang bagian atas dan bawahnya, agar ada spasi untuk menyisipkan kalimat. Repot sekali!

Saya jadi teringat biografi Soetaryo Sigit, mantan Direktur Jenderal Pertambangan Umum pada zaman Orba, yang saya tulis. Beliau adalah salah satu konseptor Kontrak Karya Pertambangan. Bisa Anda bayangkan, Kontrak Karya diketik dengan mesin tik manual pada 1960an. Harus berhati-hati mengetiknya, sebab jika ada salah tik, meski hanya satu huruf, maka isi Kontrak harus diketik ulang. Pada zaman itu juga belum ada mesin fotokopi. Syukurlah pada 1980an sudah digunakan komputer. Mengedit dan menyalin naskah menjadi jauh lebih mudah. Apalagi dengan adanya internet, mengirim naskah hanya butuh waktu beberapa detik. Bekerja dari rumah sangat terbantu oleh teknologi internet.

Pada foto ini adalah tulisan seorang peserta Pelatihan Penulisan Kreatif yang saya selenggarakan bersama Satrio Arismunandar dan Nuri Soeharto. Ia baru belajar menulis cerita. Saya mengedit tulisannya dengan program Microsoft Word. Peserta workshop bisa mengetahui bagian mana saja dari tulisannya yang sudah diedit.

Terima kasih kepada Michael Faraday, J.V. Atanasoff, dan Bill Gates.




Tidak ada komentar: