Senin, 20 April 2020

Universitas Wanita Kartini




Fakultas Kedokteran Universitas Wanita Kartini (FK Unwantini) dibina oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Selain pembinaan, FK Unwantini praktis ditumpangkan di FKUI. Unwantini pada waktu itu baru memiliki satu fakultas, didirikan pada 1965 oleh Dokter Hurustiati Soebandrio yang menjadi pejabat tinggi di Departemen Kesehatan. Dokter ini sangat berpengaruh karena suaminya, Dokter Soebandrio, adalah Menteri Luar Negeri RI yang dekat dengan Presiden Soekarno. Selain Dokter Hurustiati, Unwantini didirikan oleh para tokoh wanita pada zaman itu untuk meningkatkan derajat kaum wanita sesuai dengan cita-cita R.A.Kartini. Dekan FK Unwantini yang pertama adalah Dokter Hurustiati Soebandrio.

Sejak didirikan FK Unwantini diintegrasikan ke dalam FKUI, para mahasiswinya campur kuliah bersama mahasiswa-mahasiswi FKUI. Mereka jadi seperti mahasiswi FKUI. Mahasiswi Unwantini direkrut dari mereka yang tidak lulus saringan ujian masuk FKUI, namun nilainya baik. Jumlah mahasiswi yang diterima sekitar 30 – 40 orang.


Namun FK Unwantini hanya berjalan setahun karena tak lama kemudian terjadi peristiwa G30S pada 1965 dan perubahan politik. Beberapa tokoh yang dekat dengan Presiden Soekarno, termasuk Dokter Hurustiati Subandrio, kehilangan kekuasaannya. FK Unwantini terpaksa ditutup dan dibubarkan. Jadi hanya satu angkatan yang sempat belajar di fakultas itu. Para mahasiswinya kemudian dilebur ke dalam FKUI. Beberapa yang tidak naik tingkat dikeluarkan. Pada umumnya mereka lulus sebagai alumni FKUI pada 1971 -1972. Itulah sekelumit sejarah FKUI sejak cikal bakalnya sebagai Sekolah Dokter Jawa. 

Sumber: buku Jakarta 1960-an Kenangan Semasa Mahasiswa karya Firman Lubis.

Tidak ada komentar: